Penting sekali mengkonsumsi air
yang cukup bagi tubuh, karena air merupakan bahan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Dahaga atau haus merupakan suatu tanda bahwa badan kita
kekurangan air. Keadaan tersebut ternyata dikendalikan oleh sistem syaraf pusat
(central nervous system). Di dalam
pusat tersebut, bagian otak yang disebut hipotalamus mempunyi peranan utama
dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran air. Pada hipotalamus juga terletak
pusat pengendalian masuk dan keluarnya makanan dengan cara pemberian tanda jika
terasa lapar dan salvias (ngiler).
Air
merupakan bahan yang bagi kehidupan manusia yang tidak mungkin bisa diganti
dengan yang lain, karena air sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh
manusia. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 65 % air. Kehilangan cukup banyak
air dari tubuh akan mengakibatkan banyak masalah dan mungkin dapat
mengakibatkan kematian. Dalam keadaan kesulitan bahan pangan dan air, manusia
mungkin dapat bertahan hidup tanpa makan selama lebih dari dua bulan, tetapi
tanpa minum akan mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari seminggu.
Tubuh
manusia yang terdiri dari 65 % air atau terdapat sekitar 47 liter air pada
orang dewasa. Setiap hari, 2,5 liter air dari jumlah air tersebut harus diganti
dengan air yang baru. Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti , 1,5
liter berasal dari air minum dan sekitar 1 liter berasal dari bahan makanan
yang dikonsumsi. Kecukupan air dalam tubuh perlu dijaga, karena jumlah air yang
terlalu banyak akan menyebabkan meningkatnya volume ruang air dan mengakibatkan
sel membengkak kemudian saling menekan satu sama lain sehingga fungsi sel
menurun. Hal ini penting terutama dalam sel-sel otak, dimana pengembangan sel
sangat terbatas karena dibatasi oleh tulang kepala. Hasilnya akan mempengaruhi
sistem dan kerja urat syaraf yang kadang-kadang dapat mengakibatkan terjadinya
bingung, sakit kepala, atau bahkan koma. Keadaan ini jarang terjadi dan bila
terjadi maka gejalanya disebut psychogenic
polydipsia. Orang tersebut nafsu minumnya meningkat sehingga terlalu banyak
air yang diminum dan berakibat pada konsumsi gizi berkurang.
Keadaan yang lebih sering dijumpai adalah kekurangan konsumsi air minum.
Kekurangan minum air akan menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan kerusakan
berbagai fungsi dari organ-organ tubuh. Hal ini dapat terjadi terutama karena
peningkatan kehilangan air dari kulit dan paru-paru, khususnya pada udara yang
panas. Kekurangan air yang diminum dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi
urine yang kemudian dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal.
Hal ini banyak terjadi pada masyarakat yang hidup di daerah kering. Efek lain
dari kurangnya asupan air minum dalam tubuh adalah pembusukan secara terus
menerus yang terjadi dalam rongga mulut, dan kurangnya konsumsi air akan
mengakibatkan hygiene mulut menurun.
Hal ini terjadi karena bakteri-bakteri yang ada di rongga mulut tidak dapat
dibasuh ke luar mulut, sehingga dapat mengakibatkan radang mulut dan sakit gigi
(carries).
Tidak ada komentar