Sayuran sebagai sumber gizi vitamin dan mineral memiliki peranan
penting dalam memasok zat yang berguna untuk kesehatan tubuh. Selain itu
sayuran juga sebagai penambah ragam, rasa, warna dan tekstur makanan. Kecuali
beberapa jenis sayuran umumnya mengandung protein dan lemak yang rendah, dan
banyak diantaranya memiliki kadar air tinggi. Namun sayuran saja tidaklah cukup
untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, dan perlu dikonsumsi dalam jumlah sangat
besar untuk memenuhi seluruh pasokan gizi yang dibutuhkan.
Wortel adalah sumber provitamin A yang sangat baik dan hanya
diperlukan sekitar 45 g untuk memenuhi kebutuhan minimum vitamin A harian.
Namun seseorang harus mengkonsumsi sekitar 3 kg wortel untuk mencukupi kebutuhan
minimum harian itu. Jumlah ini setara dengan 66 kali kebutuhan minimum vitamin
A harian yang akan menjadi racun jika dikonsumsi setiap hari. Selain itu volume
wortel tersebut akan mengurangi ruang bagi makanan yang lain.
Menu vegetarian total memang dapat menyediakan gizi yang cukup dan
memadai. Namun diperlukan pemilihan jenis dan proporsi tanaman sumber gizi yang
tepat untuk menjamin terpenuhinya keseimbangan gizi yang diperlukan. Untuk
memenuhi kebutuhan kalori minimum, diperlukan sumber yang lebih banyak
mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Karena itu proporsi sayuran
berpati, serelia, buah-buahan, biji-bijian berkulit keras, dan sumber pangan
non hewan lain harus seimbang. Sayangnya, keseimbangan yang memadai tidak
selalu tercapai, kadang-kadang tidak hanya karena terbatasnya ketersediaan,
tetapi juga karena ketidaktahuan seseorang akan jenis tanaman sayuran yang
sesuai yang merupakan sumber gizi penting.
Di berbagai wilayah, jenis tanaman liar yang dapat dimakan tidak
dimanfaatkan karena tidak diketahui, tabu atau tidak disukai. Hanya ketika
dihadapkan pada situasi kurang panganlah, masyarakat berpaling pada tanaman
yang dapat dimakan. Potensi pangan dari vegetasi liar sangat besar jumlahnya
dan ketersediaannya. Karena berbagai
alasan, budidaya sayuran tidak sebesar sebagaimana yang sebenarnya dapat
dilakukan. Banyak masyarakat yang lebih suka memperoleh gizi dari serelia dan
biji kacang-kacangan, dan bagi yang lebih makmur, dari bahan pangan henawi.
Sayuran adalah sumber pangan yang paling murah, sedangkan protein
hewani biasanya yang paling mahal. Berubahnya pola mengkonsumsi bijian sereal
dan pangan lain ke mengkonsumsi protein hewani merupakan suatu kemewahan bagi
sebagian besar masyarakat. Pengenalan yang lebih baik akan keuntungan gizi dan
keragaman pangan yang diperoleh dengan
mengkonsumsi sayuran akan sangat mempengaruhi perbaikan kesehatan
masyarakat.
Berdasarkan kandungan gizi utamanya, sayuran dapat dikelompokkan
sebagai berikut, Sumber karbohidrat diantaranya kentang, ubi jalar, biji kacang
kering, ubi kayu, uwi, talas, dan pisang. Sumber lemak yaitu biji matang
beberapa kacang-kacangan dan labu-labuan. Sumber protein antara lain adalah
kapri, kacang-kacangan, jagung manis, dan daun kubis-kubisan. Sumber provitamin
A adalah wortel, ubi jalar ( berdaging kuning atau jingga ), labu botol, cabai
merah, kapri, sayuran daun hijau dan kacang hijau. Sumber vitamin C meliputi
kubis-kubisan, tomat, cabai merah, melon, biji kacang muda, tauge, kentang dan
berbagai sayuran daun. Sumber mineral diantranya kubis-kubisan dan sebagian
besar sayuran daun lainnya.
Tidak ada komentar