Akhirnya Dapat Juga Kuota 4GB Telkomsel Harga Rp 10

Setelah jaringan internet di Merauke (Papua) kembali diaktifkan oleh pemerintah Republik Indonesia pada hari Rabu (5 September 2011), akhirnya saya kembali lagi bisa menikmati layanan internet yang disediakan oleh telkomsel. Bertepatan dengan tanggal tersebut, saya masih mendapatkan promo Hari pelanggan nasional telkomsel, dimana saya masih memiliki kesempatan untuk melakukan pembelian “Harinya 4G Telkomsel” kuota internet 4GB dengan harga Rp 10.

Sesuai dengan namanya yaitu Paket Harinya 4G, maka kuota internet sebesar 4GB tersebut hanya bisa digunakan pada jaringan internet 4G saja. Karena harganya yang bisa dibilang sangat murah yaitu Rp 10, maka masa aktif dari paket 4G tersebut juga sangat singkat yaitu 1 Hari. Meski demikian, tetap saja saya bisa habiskan kuota tersebut untuk streaming video Youtube, buka media sosial, dan lain sebagainya.

Untuk mendapatkan paket tersebut tidak terlalu sulit, karena saya hanya cukup mengakses kode dial UMB *363# menggunakan HP yang saya miliki, kemudian akan muncul halaman penawaran dari telkomsel yang isinya adalah “#Harinya4G, hanya Rp 10 dapatkan kuota 4GB di jaringan 4G untuk 1 hari maksimal 1x beli di 3-5 Sept 2019. Mau?”

Karena jaringan internet di tempat saya sudah normal, akhirnya tanpa pikir panjang, saya langsung membeli paket tersebut dengan memilih nomor [1] Ya. Selanjutnya setelah diproses, saya mendapatkan pemberitahuan berupa SMS dari nomor  3636 yang isinya adalah sebagai berikut “Selamat, paket #Harinya4G Rp 10 tlh aktif, ...”

Karena saya tidak mau ribet (wajib mendapatkan sinyal 4G), maka saya sekalian membeli paket internet telkomsel yang bisa digunakan di semua jaringan baik itu 2G, 3G, ataupun 4G. Sayapun membeli paket yang sering saya gunakan, yaitu paket combo 15GB dengan harga Rp 75.000.

Selain kuota 15GB yang bisa digunakan disemua jaringan, saya juga mendapatkan kuota nelpon 150 menit dan 400 SMS yang bisa digunakan kesesama nomor telkomsel. Semoga tidak ada lagi pemutusan jaringan internet yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di Papua dan Papua Barat (khususnya Merauke).