Evy Nurvitasari
Sebagai warga masyarakat Indonesia yang tinggal di Merauke (Papua), saya adalah salah satu pelanggan yang memilih telkomsel untuk mendukung kegiatan berkomunikasi saya sehari-hari. Telkomsel di Merauke saya pilih karena memiliki jangkauan paling luas dan jaringan internetnya paling cepat (4G) dibandingkan dengan dua operator lainnya yang tersedia disini yaitu Indosat Im3 Ooredoo (2G) dan XL Axiata (3G).
Dikarenakan pemerintah melalui kementerian komunikasi dan informasi sedang melakukan pemutusan jaringan internet telkomsel (saat saya menulis artikel ini), akhirnya saya mencoba untuk menggunakan XL yang kebetulan tidak diputus jaringan internetnya. Berawal dari sinilah saya menulis tentang kagetnya saya menggunakan layanan internet yang disedikan oleh XL. Mungkin karena baru kali ini saya menggunakan layanan internetnya, jadi saya tidak terbiasa.
Karena saya sudah mengetahui bahwa sinyal dan kualitas internet yang disedikan oleh XL tidak kencang, maka saya sengaja memilih paket yang kuotanya tidak banyak karena ditakutkan kuotanya akan mubadzir. Akhirnya saya memilih paket internet Hodrod Harian dengan harga Rp 4.500 dengan kuota 100MB dengan masa aktif 2 hari. Setelah saya aktifkan paket tersebut, akhirnya saya bisa sedikit-sedikit membaca pesan Whatsapp yang masuk ke HP saya.
Karena saya memasang aplikasi Internet Speed Meter sebagai pengukur kecepatan internet dan juga mencatat penggunaan kuota internet, saya mengawasi penggunaan kuota internet yang saya gunakan dengan aplikasi tersebut. Yang membuat saya kaget adalah ketika dalam aplikasi tersebut tercatat penggunaannya belum sampai 50MB, akan tetapi saya mendapatkan notifikasi berupa pesan SMS dari nomor 39437 yang menjelaskan bahwa kuota internet saya kurang dari 20MB.
Saya berpikir “Kenapa pencatatan atau record yang dilakukan oleh XL tidak sama dengan pencatatan yang dilakukan oleh aplikasi internet speed meter?” Mungkin hanya XL yang bisa menjelaskan permasalahan tersebut. Karena saya butuh koneksi internet, akahirnya saya membeli lagi paket Hodrod 100MB, sehingga kuota yang saya miliki menjadi 110 MB (akumulasi kuota sebelumnya 10MB ditambah kuota baru 100MB).
Selang beberapa jam, layanan internet XL di Merauke juga tidak bisa digunakan, dan saya menduga mungkin seperti telkomsel yang layanan internetnya dimatikan (padahal saya baru saja beli paket internet). Saya ikhlaskan kuota internet yang tidak terpakai, sampai akhirnya tadi pagi saya mendapat SMS dari XL yang menyatakan bahwa pulsa saya sudah terpakai Rp 4.500 untuk perpanjangan paket HotRod 100MB, padahal kuota tidak bisa digunakan dan ketika membeli paket, tidak ada keterangan bahwa saya berlangganan.
Karena saya merasa kecolongan, akhirnya saya berhenti berlangganan paket HotRod tersebut. Tujuan Saya berhenti berlangganan paket tersebut biar pulsa XL saya tidak kesedot lagi. Setelah saya berhenti berlangganan, jaringan internet XL saya muncul lagi dan saya dapat SMS pemberitahuan lagi dari XL yang isinya adalah saya sedang menggunakan tarif internet normal Rp100/100KB.
Jujur saja saya sendiri heran, berarti kuota (perpanjangan) paket HotRod yang tadi perpanjangan hangus karena saya berhenti berlangganan? Mungkin juga sih hehehe... ya sudah kalau cara kerjanya XL begitu. Saya sempat berpikir mungkin setelah saya berhenti berlangganan paket HotRod, pulsa saya tidak akan terpotong lagi, akan tetapi kuota 100MB tetap saya miliki, ternyata? Kuota saya Hangus. Hal yang saya tulis ini adalah pengalaman pertama saya menggunakan Internet XL. Mohon maaf bila ada kata-kata dalam tulisan ini yang kurang berkenan bagi sebagian pihak. Semoga bermanfaat.
2 komentar