Alasan saya mengaktifkan Paket XTRA ON XL adalah karena masa aktif dari kuota XTRA ON unlimited (tidak ada batasan) dan bisa ‘dimanfaatkan’ untuk memperpanjang masa aktif dari nomor XL yang digunakan. Setidaknya karena dua alasan tersebut, akhirnya saya mengaktifkan kembali paket tersebut. Baca juga: Mengenal Paket Internet XL XTRA ON (Masa Aktif Unlimited)
Sebelum menulis artikel ini, terakhir kali saya mengaktifkan Paket XTRA ON XL adalah pada Bulan Oktober 2023. Hal yang membuat saya cukup kaget dengan perubahan Paket XTRA ON saat itu adalah masa aktif dari Paket XTRA ON sekarang dibatasi sekitar 3 tahun (tidak unlimited). Baca juga: Saya Coba Beli Paket XTRA ON Ternyata Sekarang Tidak Unlimited
Meski menurut saya dengan batasan masa aktif sekitar 3 tahun tetaplah cukup lama, akan tetapi ada hal yang cukup membuat saya bingung yaitu ketika tiba-tiba kuota XTRA ON saya hilang hanya dalam hitungan sekitar 1 bulan setelah saya mengaktifkannya, padahal kuota internet XTRA ON yang saya gunakan tidak sampai 200MB sehingga sisa kuota XTRA ON saya lebih dari 1800MB atau 1.8GB.
Karena hal tersebut, akhirnya saya megajukan protes terhadap Customer Service XL melalui fitur Chat Maya menggunakan aplikasi myXL. Dengan sabar saya menunggu terhubung dengan CS XL dan menunggu jawaban dari Maya (XL Care). Setelah sekitar 1 Jam hanya mendapatkan balasan dari Maya kurang lebih 3X dan belum masuk ke materi, akhirnya saya akhiri chat tersebut.
Langkah selanjutnya, saya mencoba menghubungi CS XL menggunakan layanan Chat di halaman website resmi XL, ternyata juga nihil hasilnya karena responnya malah lebih lama dibandingkan chat melalui aplikasi myXL. Berdasarkan pengalaman tersebut (balasannya lama), akhirnya saya minta penjelasan dari XL melalui e-mail ke customerservice@xl.co.id
Singkat cerita, dalam kurun waktu 3 bulan setelah 4 kali saya berbalas pesan dengan customer service XL menggunakan e-mail, akhirnya kuota XTRA ON saya dikembalikan lagi dalam jumlah yang lebih banyak yaitu 2GB dan masa aktifnya 2 tahun lebih lama dari sebelumnya. Sebagai informasi, sisa kuota XTRA ON saya yang hilang jumlahnya saya perkirakan hanya sekitar 1800MB – 1950MB.
Hal tersebut mengingatkan saya pada pengalaman saya sekitar 4 tahun yang lalu ketika pulsa reguler XL saya juga pernah hilang dan dikembalikan lagi oleh XL setelah saya menghubungi CS XL. Saat itu saya menghubungi CS XL di nomor 0817 0817 707 (sekarang menjadi 021 579 598 17) menggunakan nomor Telkomsel (operator lain). Baca juga: Pengalaman Pulsa Saya Dikembalikan Oleh XL
Berdasarkan dua kejadian yang sudah pernah saya alami tersebut, sangat penting bagi sahabat yang mengalami kendala atau permasalahan dalam penggunaan layanan seluler yang disediakan oleh XL, untuk menghubungi CS XL guna menyelesaikannya. Setidaknya semua permasalahan saya berkaitan dengan XL bisa teratasi ketika menghubungi CS XL. Semoga membantu dan bermanfaat.
23 komentar
Ada batas masa aktif nya.
2 tahun nan
Waktu masuk SMP kelas 7,
desember 2007 pakai
Nokia 5300 + XL jempol. :D
Di belikan ortu sekalian sama nomor jempol nya (`3`)
XL jempol Sms sesama XL Rp.45 Operator lain Rp.99
Pulsa nominal terendah 5rb masa aktif 2 bulan
( kalau Tidak salah pulsa elektrik )
Kalau pulsa voucher gosok 5rb cuma 7 hari masa aktif nya.
Apa benar ya ? :D :D :D
Operator lain pulsa terendah masih 25 rb :,( :,(
Tahun tersebut saya sudah semester 5 Kak. Itu artinya bahwa ternyata saya jauh lebih tua dari Kakak 🤭
Seingat saya pada tahun 2007 kalau tidak salah saya pakai Nokia Disko 3220 atau mungkin Sony Ericson Walkman W200i.
Kalau XL seingat saya memang pionir isi ulang pulsa yang cukup terjangkau Kak. Seingat saya waktu itu isi pulsa XL Bebas 10rb sudah bisa.
Kalau dulu kan ada pengelompokan kartu berdasarkan segmen ya Kak.
Untuk segmen yang "Mahal" Telkomsel punya Simpati, Indosat Punya Mentari, dan XL punya Bebas.
Sedangkan untuk Segmen yang "Murah" Telkomsel punya Kartu As, Indosat punya IM3, dan XL punya Jempol & Jimat.
Kebetulan saya dulu hampir pernah pakai semua kartu termasuk yang sudah tidak ada termasuk yang CDMA seperti StarOne, Happy, Flexy, dan Fren (sekarang smartfren). kak.
Merasa jadi muda lagi kalau mengingat ke 17 tahun yang lalu 🤭
Lebih nyaman pakai nokia atau sony erricson dari User Xperience dan Interface nya.
Kakak nya kan menangi jaman nya nokia dan sony erricson.
Saya cuma pakai nokia.
Masih enak nokia S40 Java.
Kalau nokia S40 dulu saya suka nya kalau ada sms belum terbaca atau ada panggilan missed call.
Bagian Layar nya bercahaya byak byak gitu kan :D
Sebenarnya dulu juga pengen nyoba E63, akan tetapi waktu itu ga ada prioritas budget untuk belanja barang tersebut. Kalau tidak salah waktu itu antara tahun 2009 - 2011 harganya sekitar 1,5 Juta.
Bicara Nokia S40 Touch Screen, saya jadi teringat sekitar pertengahan 2012 saya beli 2 unit untuk Bapak & Ibu saya. Saya ingat betul karena diwaktu itu saya mau Nikah 😁
Pas bareng Waktu saya baru beli nokia C3-00 harga 1.2 jt.
Kata temen saya nanggung ndak ambil E63 saja.
Tapi saya sudah tau experince dan interface Nokia E63 punya kakak saya.
Dan saya kurang suka symbian waktu itu.
Tapi nokia E63 jadi hp nokia qwerty sejuta umat banyak juga yg pakai.
Sayang Tahun 2010 nokia runtuh.
Nokia runtuh karena 'angkuh' gengsi pakai OS Android yang saat itu banyak digunakan oleh brand smartphone. Nokia runtuh, tahtanya diambil oleh Samsung hingga saat ini lewat lini smartphone Galaxy 😁
Bicara runtuhnya Nokia, apakah Industri Otomotif Jepang juga akan kalah bersaing dengan China dalam hal kendaraan listrik Kak? Sepertinya tinggal nunggu waktu saja 😊
Dulu ada laptop buatan sony vaio dan toshiba dynabook
TV juga ada merk sony. Panasonic. Toshiba.
Terus elektronik apalagi ya ..?
Pokoknya merk jepang sudah tidak terlalu jaya sperti dulu.
Kalau TV sekarang kan beralih menjadi Gadget karena TV sekarang ada perangkat lunaknya seperti halnya Gadget. Kebetulan TV terakhir yang saya beli belum ada OS nya, sehingga saya menggunakan Android Box untuk menjadikan TV menjadi Smart TV.
2007 compaq win xp to 7.
2015 hewlett packard win 10
Mau upgrade tapi kurang suka laptop model terbaru karena baterai tanam, juga ada yang ram solder. Mau upgrade ram juga kayaknya sekarang agak susah bongkar nya,
juga windows 11 kayak nya masih kurang populer, soalnya sstem requitment nya lumayan besar.
Cuma keunggulan laptop jaman sekarang ringan di bawak kemana mana karena tipis.
Kayaknya kalau upgrade mau ambil merk lenovo soalnya merk HP sudah mahal harga nya. 😂😂😂
Kalau ms office yang populer dan nyaman di gunakan versi taun berapa saja kak.
Soalnya saya cuma nyoba 2000. 2003. 2007 sama 2010,
Dan suka 2003 dan 2007.
Terus ndak ngikutin lagi.
Kalau saya saat ini menggunakan Lenovo IdeaPad C340 dengan RAM 8GB yang awalnya OS bawaannya Win 10 kemudian dapat update Win 11.
Meski masih menggunakan Otak Intel Core i3 Generasi ke-8, akan tetapi dengan dipadukan dengan penyimpanan SSD 512MB, sejauh ini masih terasa ringan Kak.
Hal tersebut mungkin karena diakibatkan aplikasi yang saya pakai masih tergolong ringan-ringan 😊
Bicara MS Office, saya pernah menggunakan yang 2000, 2003, 2007, 2010, 2013, serta yang terakhir saya gunakan hingga saat ini adalah Office 2019.
Kalau Office 360 saya gunakan di Tablet Galaxy Tab S8, mengingat tablet tersebut tidak bisa dipasang aplikasi MS Office layaknya OS Windows.
Kalau ditanya Kedepan pengen beli perangkat (OS Window) model apa? maka saya lebih suka dengan model yang mudah dibawa kemana-mana dan ringan bobotnya Kak.
Sepertinya Lenovo Yoga Duet 7 Cakep ya Kak? Pengen sih, tetapi sepertinya sayang 'uang sebanyak itu' kalau hanya dipakai buat beli barang tersebut 😁
Sekarang Saya pakai core i5 gen 5. ram bawaan 8gb saya tambah 8gb.
Windows 10 home bawaan saya ganti windows 10 LTSB 2016 1607
Windows 11 sampai sekarang kok belum ada versi LTSB/LTSC ya ?
Padahal pas windows 10 hone dan pro rilis pertama kali, langsung juga ada juga versi LTSB 2015 1507
Kalau C340 saya ini kan bawaannya Windows 10 Home (kalau tidak salah), kemudian dapat update langsung Windows 11 (tanpa saya cek versinya). Baru saja saya cek: Windows 11 Home Single Language 64-bit 😁
Menariknya, sebelumnya saya selalu beli Laptop yang tidak bundling OS Windows (resmi) 😁
Operator lain juga ada yang gitu.. hahahah
Biasane si merah.
Kalau si kuning pulsa sering ngilang alasane kata nya di pakai internet. Padahal ada paketan data lo di si kuning
Xtra on ini juga mulai nakalan.
Masa enggak dapat bonus masa altif sudah 3x ini dalam bulan maret. Padahal pemakian sudah lebih 5mb.
Kalau data cepat habis sebenarnya kita bisa lacak pemakaiannya di pengaturan penggunaan data di HP yang kita gunakan Kak. Biasanya akan ditampilkan data internet terpakai buat apa saja. Dari situ kita bisa analisis sebenarnya kuota data kita benar-benar "Dinakalin" sama operator atau tidak .
Selanjutnya untuk Pulsa Reguler "Kepalak" memang bisa terjadi karena tidak adanya layanan pelindung pulsa seperti halnya Jaga Pulsa milik Telkomsel, Lock Button milik AXIS, dan lain sebagainya. Yang menyedihkan, kebetulan sampai saat ini Indosat IM3 belum memiliki layanan serupa Kak.
Kalau Xtra On, sejak komplain saya direspon, fungsinya sudah normal Kak. Saya dapat benefit perpanjangan masa aktif 2 Minggu ketika pemakaian internet lebih dari 5MB. Saya kira Kak Rosita juga perlu komplain ke XL 🙏
Telkomsel kartu as saya pertama punya karena iseng tentang masa aktif nya nambah dari pemakian dan saya biarin karena masa aktif nya nambah terus dengan pemakian pulsa Rp. 100, Dengan kata lain aktif selamanya. :D
Bila kebijakan masa aktif berubah dari sekarang langsung saya hangusin.
Indosat IM3 nomor jaman nya SMA. Mau di hangusin kok sayang. Dulu sering kepakai karena sms murah dan circle teman pada pakai IM3. Dulu kirim 1 sms langsung bonus 100 sms terus jadi kirim 2, 3 dan 4 baru bonus sms akhirnya Jadi beli paket sms Rp 5000 dan 10.000 sms ke sesama dan ke operator lain jadi murah xD
XL ini saya pakai waktu bbm dì blackberry yang paket bis nya 100rb 3 bulan.
Terus saya gunakan di hp buat internet alternatif dengan xtra on nya yang masa aktif nya nambah terus dan kuota tidak hangus.
Sebernarnya circle keluarga pakai XL.
Pertama kali saya punya hp ya sebernarnya XL jempol.
Cuma karena jaman sekolah lebih cenderung sms ke teman daripada keluarga akhirnya XL jempol saya hangusin terus ganti im3.
Sekarang kalau di pikir enak XL dari pada IM3.
Soalnya masa aktif nya bisa nambah sendiri dan kuota nya tidak hangus.
Dan sekarang XL telepon dan SMS sesama gratis tanp batas padahal tidak ada pulsa alias pulsa Rp.0. Bila saya menghubungi seseorang yang pakai nomor XL saya lebih pakai telepon biasa karena pasti cepat nyambung dan gratis. di banding WA-call kandang tulisan nya memanggil atau berdering belum mesti lawan bicara online.
Soalnya di rumah dan kantor cenderung pakai wifi. Jadi cukup lah xtra on
Kalau saya pakai nomor Telkomsel Prabayar bisa dikatakan karena 'terpaksa' Kak. Ketika tahun 2015 saya kerja di Merauke (Papua), jaringan disana yang paling kuat adalah Telkomsel, bahkan seiring waktu saat ini hanya ada Telkomsel yang memonopoli jaringan seluler disana 😅
Kalau Kartu IM3 memang saya gunakan sejak kuliah Kak. Untuk SMS murah, dan juga saya gunakan untuk menerima panggilan dari mantan pacar (sekarang jadi suami saya) ketika ada nelpon sepuasnya dari Mentari ke semua nomor Indosat (termasuk IM3) pada pukul 00.00 - 05.00 setelah melakukan isi pulsa 25K 😁
Kalau Kartu XL saya tidak memilih Kartu Jempol atau XL Jimat, karena saya lebih memilih XL Bebas yang ada gambarnya Band Peterpan. Waktu itu dengan menunjukkan Kartu Perdana XL Bebas bisa ikut nonton konser gratisPeterpan 😅
Terima kasih 🙏 Gara-gara Kakak saya jadi ikut bernostalgia jaman masih muda 😁
Waktu masuk SMP kelas 7,
desember 2007 pakai
Nokia 5300 + XL jempol. :D
Di belikan ortu sekalian sama nomor jempol nya (`3`)