GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) merupakan salah satu pameran otomotif terbesar di Indonesia. Beragam produk otomotif seperti Mobil, Motor, Bus, dan perlengkapan otomotif lainnya ditampilkan pada ajang pameran tersebut. Mumpung saat ini (2024) saya masih berada di Bandung, saya berencana untuk melihat GIIAS secara langsung.
Sebelumnya ketika saya masih berada di Merauke (Papua), saya hanya melihat GIIAS melalui Channel Youtube Fitra Eri, Om Mobi, dan lain sebagainya. Pada ajang GIIAS tahun 2022 saya berada di Klaten (Jawa Tengah) dan saat itu saya sedang hamil sehingga tidak memungkinkan perjalanan jauh.
Pada ajang GIIAS tahun 2023 sebenarnya saya sudah berada di Bandung, akan tetapi Arisha (anak saya) waktu itu masih belum memungkinkan untuk di ajak jalan-jalan jarak jauh. Pada GIIAS tahun 2024 kali ini Arisha sudah sangat memungkinkan untuk diajak jalan-jalan jarak jauh mengingat secara fisik usianya sudah sekitar 21 bulan.
Bandung – ICE BSD Tangerang Via Kereta Cepat Whoosh
Untuk menggunakan kereta cepat Whoosh, saya harus terlebih dahulu ke stasiun Bandung yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Dengan menggunakan GoCar, saya hanya perlu membayar GoPay 11 ribu setelah mendapatkan diskon sebesar 9rb.
Berangkat dari Kost (tempat tinggal) saya sekitar Jam 08.00, saya sampai di Stasiun Bandung sekitar jam 08.15. Selanjutnya saya masuk ke ruang tunggu khusus penumpang kereta api Whoosh sambil menunggu kereta feeder yang mengangkut calon penumpang Whoosh ke stasiun kereta cepat Padalarang.
Stasiun Bandung – Stasiun KCIC Padalarang Via Kereta Feeder
Perjalanan dari Stasiun Bandung ke Stasiun padalarang menggunakan kereta api feeder berlangsung selama kurang lebih 19 menit. Setelah sampai di stasiun Padalarang, selanjutnya saya menuju ruang tunggu guna menunggu jadwal pemberangkatan kereta cepat Whoosh. Kebetulan jadwal keberangkatan saya adalah Jam 10.00.
Stasiun KCIC Padalarang – Stasiun KCIC Halim
Setelah jadwal keberangkatan kereta cepat Whoosh waktunya sudah mendekati, selanjutnya dari ruang tunggu saya menuju tempat keberangkatan kereta yang berada di bawah. Untuk ke tempat itu bisa menggunakan Eskalator ataupun Lift. Karena saya membawa anak kecil, saya memutuskan untuk menggunakan lift.
Setelah masuk ke ruang kereta (sesuai dengan tiket), selanjutnya tidak berselang lama kereta berjalan. Sesuai dengan namanya yaitu kereta cepat, kecepatan yang dihasilkan dari kereta cepat Whoosh bisa mencapai 350Km/Jam. Hanya sekitar 35 menit, saya sudah sampai di Stasiun KCIC Halim.
Stasiun KCIC Halim – Stasiun Dukuh Atas Via LRT
Stasiun KCIC Halim terhubung dengan LRT (Light Rail Transit) Jabodebek, sehingga untuk naik Kereta melalui LRT dari Stasiun Halim tidaklah sulit. Setelah masuk ke LRT dengan menempelkan e-money, selanjutnya saya menunggu kereta untuk menuju stasiun dukuh atas.
Tidak sampai 15 menit, selanjutnya kereta yang menuju jalur Stasiun Dukuh Atas sudah tiba. Setelah naik dan duduk, Arisha sempat meminta makan, sehingga saya mengeluarkan kue untuk dimakan. Saat saya mengeluarkan kue, ada Ibu (penumpang lain) yang memberikan informasi bahwa tidak diperkenankan makan di dalam kereta.
Meski demikian, untuk minum diperbolehkan di dalam kereta sepanjang perjalanan via LRT Jabotebek. Akhirnya Arisha hanya bermain di dalam kereta sambil melihat pemandangan di luar. Setelah sekitar 20 menit perjalanan dengan biaya Rp 10rb per orang via LRT, akhirnya kami tiba juga di Stasiun Dukuh Atas.
Stasiun Sudirman – Stasiun Tanah Abang Via KRL
Untuk melanjutkan perjalanan ke Stasiun Tanah Abang, saya perlu ke Stasiun Sudirman menggunakan KRL yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Stasiun LRT Dukuh Atas. Hanya dengan berjalan kaki dari Stasiun Dukuh Atas kurang dari 10 menit, saya sudah bisa sampai di Stasiun Sudirman.
Setelah masuk ke Stasiun Sudirman, selanjutnya saya menuju ke tempat tunggu kereta yang menuju Stasiun Tanah Abang. Hanya dalam hitungan waktu yang tidak terlalu lama, akhirnya kereta yang saya tunggu sudah datang. Selanjutnya saya naik kereta tersebut hingga tiba di Stasiun Tanah Abang.
Stasiun Tanah Abang – Stasiun Cisauk Via KRL
Tiba di Stasiun Tanah Abang, selanjutnya saya melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Cisauk menggunakan KRL. Kebetulan saya naik KRL bukan pada jam sibuk, sehingga penumpangnya tidak terlalu ramai. Beberapa kali kereta berhenti di stasiun untuk menurunkan dan menaikkan penumpang.
Setelah kurang lebih 7 kali saya melewati pemberhentian stasiun, akhirnya saya sampai juga di Stasiun Cisauk. Biaya yang saya keluarkan untuk naik transportasi KRL dari Stasiun Sudirman hingga Stasiun Cisauk adalah Rp 4.000/orang. Jadi mau perjalanan jauh atau dekat ketika menggunakan KRL biayanya adalah sama yaitu Rp 4 Ribu saja.
Stasiun Cisauk – B Residence BSD Via BSD Link Shuttle
Sesampai di Stasiun Cisauk, selanjutnya saya berjalan sekitar 700 Meter menuju tempat BSD Link Shuttle yang melayani perjalanan ke BSD. Kebetulan saya menuju B Residence BSD tempat saya menginap yang sebelumnya sudah saya pesan. Tidak ada biaya alias gratis untuk naik layanan BSD Link Shuttle.
Menginap Di Apartemen B Residence BSD Tangerang
Sekitar Jam 13.30 WIB saya sampai di B Residence. Setelah masuk dan mengambil kunci kamar, selanjutnya saya naik ke lantai 36 menggunakan lift. Untuk apartemen yang saya pesan tersebut ruangannya bersih, wangi, dan untuk perabotannya cukup lengkap.
Setelah istirahat beberapa jam untuk memulihkan kondisi tubuh, akhirnya setelah ibadah Sholat Maghrib, saya melakukan perjalanan ke ICE SBD untuk melihat GIIAS 2024. Sebenarnya disediakan transportasi gratis, akan tetapi saya memutuskan untuk jalan kaki mengingat jaraknya yang tidak terlalu jauh dan saat itu tidaklah panas.
Setelah sekitar 3 jam saya melihat pameran otomotif GIIAS, selanjutnya setelah tutup pada jam 21.00 WIB, saya melanjutkan untuk pulang ke penginapan B Residence. Lagi-lagi saya lebih memilih untuk jalan kaki meski sudah disediakan transportasi dari GIIAS secara gratis. Setelah istirahat, siangnya saya melanjutkan perjalanan untuk pulang.
ICE BSD Tangerang – Bandung Via Kereta Api Cikuray
Untuk naik Kereta Api Cikuray tujuan Bandung, saya harus terlebih dahulu menuju Stasiun Senen yang terletak di Jakarta Pusat. Perjalanan pertama yang saya lakukan adalah perjalanan dari B Residence menuju Stasiun Cisauk. Meski ada layanan Shuttle Bus gratis dari BSD, tetapi saya lebih memilih untuk menggunakan Taksi online.
Hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 20 ribuan, saya sudah sampai di Stasiun Cisauk menggunakan Taksi online. Alasan saya memilih menggunakan Taksi Online dibandingkan menggunakan layanan Bus Gratis dari BSD adalah karena saat itu sekitar Jam 11.45 WIB cuacanya cukup panas.
Stasiun Cisauk – Stasiun Pasar Senen Via KRL
Untuk menuju Stasiun Pasar Senen dari Stasiun Cisauk, saya terlebih dahulu harus transit ke Stasiun Tanah Abang via KRL. Selanjutnya setelah sampai di Stasiun Tanah Abang, saya melanjutkan perjalanan ke Stasiun pasar Senen menggunakan KRL arah tujuan Bekasi yang tentunya juga melewati Stasiun Pasar Senen.
Sayangnya KRL dari arah Tanah Abang tersebut ternyata tidak berhenti di Stasiun Pasar Senen, melainkan hanya melewati saja. Jadi penumpang yang ingin ke Stasiun Pasar Senen diturunkan di Stasiun paling dekat dengan Stasiun Pasar Senen yaitu Stasiun Gang Sentiong.
Setelah turun dari KRL, selanjutnya kami diarahkan oleh petugas untuk menyeberang rel kereta api. Selanjutnya setelah ada kereta yang berhenti, kami naik dan hanya dalam hitungan kurang dari 5 menit sudah sampai di Stasiun Pasar Senen dan kami turun disana. Perjalanan dari Stasiun Cisauk – Stasiun Pasar Senen hanya Rp 5.000/orang.
Stasiun Pasar Senen – Stasiun Bandung Via Kereta Api Cikuray
Saya sampai di Stasiun Pasar Senen sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah istirahat, makan, dan aktivitas lainnya, selanjutnya pada pukul 17.10 saya naik ke kereta sesuai dengan nomor kursi yang sudah saya pesan. Pada pukul 17.30 WIB Kereta Api Cikuray Jakarta – Garut mulai berjalan dari Stasiun Pasar Senen.
Karena kereta api Cikuray merupakan kereta ekonomi, maka tempat duduknya juga standar saja yaitu ada 4 kursi yang saling berhadapan. Meski demikian, kalau untuk perjalanan sekitar 3,5 Jam dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Bandung tidak begitu terasa capek posisi duduknya mengingat perjalanan yang cukup singkat.
Setelah sampai di Stasiun Bandung, selanjutnya saya melanjutkan perjalanan menuju Kost saya di daerah Sukajadi (Kota Bandung) menggunakan Taksi Online InDrive. Biaya yang saya keluarkan untuk naik mobil taksi tersebut adalah Rp 16.000 + Saya kasih tambahan dikit. Semoga membantu dan bermanfaat.
Tidak ada komentar